Nasional

KPK Mulai Selidiki Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung, Mahfud MD Siap Diperiksa

114
×

KPK Mulai Selidiki Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung, Mahfud MD Siap Diperiksa

Share this article
Kereta Cepat Jakarta–Bandung

Jabarplus.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengonfirmasi telah membuka penyelidikan awal terkait dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek kereta cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh.

Kabar ini disampaikan oleh Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, yang menegaskan bahwa lembaganya kini mulai menelusuri potensi penyimpangan dalam proyek strategis nasional tersebut.

“Saat ini sudah pada tahap penyelidikan,” ujar Asep melalui pesan tertulis, Senin (27/10).

Penyelidikan ini menjadi langkah awal KPK untuk mencari bukti-bukti permulaan atas dugaan adanya penyalahgunaan wewenang atau aliran dana yang tidak sesuai prosedur dalam proyek transportasi berkecepatan tinggi itu.

BACA JUGA  Indosat Perkuat Jaringan Demi Kelancaran Konektivitas saat Pertandingan U- AFC 2025

Meski demikian, Asep belum membeberkan detail pihak-pihak yang akan dipanggil dalam proses penyelidikan.

Menanggapi kabar tersebut, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menyatakan kesiapannya untuk memberikan keterangan apabila diminta oleh KPK.

“Kalau dipanggil, saya akan datang. Kalau disuruh lapor, ngapain? Buang-buang waktu juga,” ujar Mahfud saat ditemui pada Minggu (26/10).

Mahfud menegaskan bahwa dirinya tidak berkewajiban untuk melapor secara proaktif ke KPK, karena penyelidikan adalah ranah lembaga penegak hukum tersebut.

“Enggak berhak dia (KPK) mendorong. Laporan itu enggak ada kewajiban orang melapor,” tambahnya.

BACA JUGA  Prabowo Bakal Kumpulkan Kepala Daerah, Bahas Soal Arah Kebijakan Pemerintah

Proyek kereta cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) merupakan salah satu proyek infrastruktur terbesar di Indonesia yang melibatkan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Tiongkok.

Proyek ini sempat menuai kritik karena pembengkakan biaya (cost overrun) serta dugaan ketidakefisienan dalam pengelolaan dana dan kontrak kerja.

Dengan langkah penyelidikan yang kini dilakukan KPK, publik menantikan sejauh mana lembaga antirasuah tersebut akan menelusuri dugaan korupsi di balik proyek transportasi cepat pertama di Asia Tenggara ini.

(s)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *