Jabarplus.id – Sebuah video anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bogor tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam rekaman yang kini viral di TikTok, seorang polisi lalu lintas terekam menolak dengan tegas upaya suap dari seorang pengemudi yang melanggar aturan.
Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun TikTok @dulyanidul dan langsung menyebar luas ke berbagai platform.
Ribuan komentar warganet membanjiri unggahan itu, banyak yang memuji ketegasan petugas karena tetap berpegang pada aturan meski digoda dengan uang.
Peristiwa ini diketahui terjadi di wilayah Bogor, saat petugas Satlantas melakukan pemeriksaan kendaraan di jalan raya.
Seorang pengemudi mobil diberhentikan karena menggunakan pelat nomor tidak sesuai standar, yakni berukuran kecil menyerupai pelat sepeda motor — pelanggaran yang termasuk dalam kategori pelanggaran lalu lintas dan wajib dikenai sanksi.
Saat proses penilangan berlangsung, pengemudi tersebut tampak berusaha “berdamai” dengan menyodorkan uang pecahan Rp100.000 kepada petugas.
Namun aksi itu langsung ditolak mentah-mentah. Polisi tersebut tetap menjalankan prosedur resmi tanpa ragu, menegaskan bahwa hukum tidak bisa dibeli dengan uang.
Momen sederhana itu justru menjadi bukti kuat bahwa masih banyak aparat yang menjunjung tinggi nilai kejujuran dan profesionalitas.
Dalam unggahan video yang sama, tertulis penjelasan bahwa tindakan penilangan dilakukan semata-mata untuk menegakkan aturan dan menciptakan ketertiban di jalan raya, bukan untuk mencari keuntungan pribadi.
Unggahan itu juga menyertakan keterangan berbunyi:
“Kami bukan mau minta uang pak, yang kami inginkan BPK tertib sesuai aturan. Anggota Satlantas Polres Bogor menindak mobil yang menggunakan nopol tidak sesuai ukuran.”
Aksi petugas Satlantas Polres Bogor ini sontak menuai banyak pujian dari warganet. Banyak yang menyebut tindakan tersebut sebagai contoh nyata penegakan hukum yang bersih dan berintegritas di tengah maraknya praktik pungli di jalanan.
Video berdurasi singkat itu kini telah ditonton jutaan kali dan dibagikan ulang oleh berbagai akun media sosial, menjadi inspirasi sekaligus pengingat bagi masyarakat bahwa disiplin berlalu lintas dan kejujuran tetap harus dijaga di mana pun.
Aksi ini juga menegaskan pesan penting: penegakan hukum yang adil dan bersih tidak hanya bergantung pada aturan, tetapi juga pada integritas aparat di lapangan.
(s)
