Jabarplus.id – Harapan ribuanIndonesia untuk menunaikan ibadah haji furoda tahun ini dipastikan pupus. Pemerintah Arab Saudi dilaporkan tidak menerbitkan visa untuk jalur Furoda atau mujamalah, yang selama ini digunakan sejumlah WNI untuk berhaji di luar kuota resmi pemerintah.
Kabar ini disampaikan oleh Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Moch. Irfan Yusuf, yang menyebutkan bahwa saat kunjungannya ke Arab Saudi dalam musim haji lalu, otoritas haji setempat memberikan sinyal kuat akan dihapusnya jalur Furoda untuk Indonesia.
“Kalau yang disampaikan ke kami oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, kemungkinan tidak ada lagi haji furoda. Tapi, situasinya masih sangat dinamis,” ujarnya.
Haji Furoda selama ini dikenal sebagai jalur undangan langsung dari pemerintah Arab Saudi, di luar kuota resmi yang dikelola Kementerian Agama RI.
Meski legal secara hukum Arab Saudi, jalur ini tidak berada dalam pengawasan langsung pemerintah Indonesia, sehingga rentan terhadap penyalahgunaan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.
Menurut Irfan, meskipun kemungkinan besar visa Furoda akan dihapus, jalur undangan dari Kerajaan Arab Saudi masih mungkin tetap ada. Namun, jumlahnya sangat terbatas dan bersifat selektif.
Untuk menghadapi situasi ini, pihak BP Haji menekankan pentingnya memiliki basis data valid mengenai siapa saja WNI yang berhaji dan melalui jalur apa.
Selama ini, sinkronisasi data antara Indonesia dan Arab Saudi masih menjadi tantangan.
“Contohnya saja, menurut data Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh), jemaah umrah Indonesia berjumlah 1,4 juta. Tapi, data versi Arab Saudi mencatat 1,8 juta. Selisih ini menunjukkan pentingnya pembaruan dan pemadanan data,” ungkap Irfan.
Ribuan calon jamaah Haji Furoda yang gagal berangkat tahun ini berharap agar visa mereka bisa tetap berlaku untuk musim haji 2026. Namun hingga kini, belum ada kepastian apakah kebijakan Arab Saudi akan berubah atau tidak.(s)
