BOGOR,jabarplus.id- Anggota DPRD Kabupaten Bogor dari dapil III, Nurunnisa Setiawan, menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh dari pemerintah daerah dan pusat terkait penataan kawasan Puncak, Bogor.
Hal ini disampaikan menyusul kematian seorang wisatawan dari Jakarta akibat kemacetan parah yang terjadi pada Minggu, 15 September 2024.
Nurunnisa mengungkapkan bahwa penataan kawasan Puncak tidak hanya perlu memperhatikan estetika, tetapi juga kenyamanan dan keamanan wisatawan.
“Relokasi PKL Puncak memang mempengaruhi estetika kawasan, namun yang lebih penting adalah kenyamanan dan keamanan pengunjung,” ujarnya, Senin (16/9).
Sebagai warga asli Puncak, Nurunnisa merasa bahwa banyak aspek yang perlu dievaluasi, terutama dalam menangani kemacetan.
“Setiap akhir pekan dan libur panjang, saya merasakan kemacetan yang sama seperti wisatawan lainnya. Pemerintah perlu menemukan solusi permanen untuk masalah kemacetan ini,” katanya.
Nurunnisa menilai, pemerintah harus fokus pada penataan arus lalu lintas Puncak.
“Langkah utama adalah memperbaiki arus lalu lintas agar kemacetan yang sudah menjadi langganan bisa diatasi, sehingga wisatawan dan warga dapat merasa nyaman,” jelasnya.
Dia juga mendesak pemerintah pusat untuk memaksimalkan penggunaan jalur alternatif sebagai solusi kemacetan di jalur utama.
Menurut dia, kemacetan sering diperparah oleh kendaraan roda dua yang tidak teratur dengan baik.
“Bukan untuk mendiskriminasi, tetapi kendaraan roda dua yang tidak diatur sering menjadi penyebab kemacetan. Ke depan, kendaraan roda dua juga harus diatur dengan sistem rekayasa lalu lintas seperti Ganjil Genap atau metode lainnya,” ungkapnya.
Selain itu, Anggota DPRD Termuda ini juga meminta agar pemerintah Kabupaten Bogor meningkatkan pelayanan darurat di titik-titik rawan kemacetan.
“Wisatawan yang terjebak macet sering kali menghadapi masalah seperti haus dan lapar. Pemerintah perlu menyediakan pusat pelayanan darurat di titik-titik rawan kemacetan, untuk pelayanan dasar seperti cek kesehatan dan bantuan ambulans,” tegasnya.
“Seperti kemarin malam, saya mendapat kabar bahwa ambulans yang hendak membantu warga dan wisatawan sakit terhambat karena kemacetan. Pusat pelayanan darurat harus tersedia di beberapa titik, bukan hanya di satu lokasi,”tutupnya.