Jawa Barat

Kisah Pilu ! Nasib Anak Disabilitas di Dekat Kediaman Presiden Prabowo Luput dari Bantuan

79
×

Kisah Pilu ! Nasib Anak Disabilitas di Dekat Kediaman Presiden Prabowo Luput dari Bantuan

Share this article
Kisah Pilu ! Nasib Anak Disabilitas di Dekat Kediaman Presiden Prabowo Luput dari Bantuan
Kondisi Enda Subandi (15). Foto : Maherza/jabarplus.id

BOGOR,jabarplus.id- Kisah pilu yang terjadi di Desa Leuwinutug, Kabupaten Bogor menggambarkan ketidakpedulian pemerintah setempat kepada warganya.

Hanya beberapa kilometer dari tempat tinggal Presiden Prabowo Subianto, Kehidupan keluarga Ayat Subandi dan putranya Enda Subundi (15) sangat memprihatinkan.

Padahal, Desa Leuwinutug yang dipimpin oleh orang-orang yang dekat dengan partai Gerindra itu, seakan tak tau ada warganya yang membutuhkan uluran tangan mereka.

Enda Subandi, seorang anak laki-laki berusia 15 tahun, telah menghadapi tantangan berat sejak usianya masih sangat muda.

Ketika itu, Enda berusia empat bulan, tubuhnya mulai menunjukkan tanda-tanda ketidaknormalan.

“Awalnya sih normal, cuma pas usia 3–4 bulan, anak saya mengalami panas tinggi dan kejang,”ujar Ayat Subandi saat ditemui di kediamnya, Selasa (7/1).

BACA JUGA  Jalur Puncak Bakal Ditutup Saat Tahun Baru 2025

“Kami bawa ke rumah sakit di Cikaret selama 10 hari, tapi setelah itu kami terpaksa ke tukang urut di Tasikmalaya,” cerita Ayat Subandi, dengan suara yang sedikit terseok-seok, menahan kesedihan yang mendalam.

Meski berulang kali mengupayakan pengobatan, dari rumah sakit hingga pengobatan alternatif, kondisi Enda tetap tidak membaik.

Dengan tatapan yang penuh keputusasaan. Di tengah penderitaan yang mereka hadapi, Ayat tidak bisa melupakan bantuan yang pernah ia terima.

Sejak 2021, mereka mendapatkan bantuan berupa sembako dan kursi roda dari pemerintah. Namun, bantuan tersebut sudah tidak lagi relevan dengan kebutuhan Enda yang kini tumbuh lebih besar.

“Dulu dapat kursi roda dan sembako, tapi sekarang sudah nggak kepake. Kursinya sudah kecil, harus ganti yang lebih besar,”ucapnya.

BACA JUGA  Lalu Lintas di Jalur Puncak Lancar, Prediksi Ramai pada 24-25 Desember 

Meski merasa dihargai dengan adanya bantuan tersebut, Ayat Subandi merasa kebijakan pemerintah tidak cukup untuk mengatasi kebutuhan keluarga mereka.

“Kami sudah sering didata sebagai penerima bantuan, tapi sampai sekarang tidak ada lagi yang datang,”katanya.

Meskipun begitu, ia menegaskan bahwa mereka tidak mengharapkan banyak bantuan, tetapi jika memang ada yang ingin membantu, mereka akan menerimanya dengan tangan terbuka.

Kisah Ayat Subandi mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap ketidakpedulian yang dirasakan oleh banyak warga, terutama penyandang disabilitas seperti Enda.

“Dulu memang ada yang datang dan memberikan susu serta pampers, tetapi barangnya tidak ada, hanya pendataan saja yang terlihat. Kami tidak ingin menyalahkan siapa-siapa, kami hanya berharap lebih banyak perhatian,” ungkapnya.

BACA JUGA  Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ajak Paslon Bupati Beri Visi-misi yang Rasional

Ayah dari tiga orang anak ini  juga mengingatkan bahwa pemerintah tidak hanya harus turun tangan saat masalah besar terungkap di media.

Ia berharap pemerintah bisa lebih peka terhadap kondisi warganya dan jangan sampai keluhan itu tersebar luas lantas ada tindakan.

“Kami berharap pemerintah bisa lebih peka terhadap kondisi kami, turun langsung sebelum keluhan kami tersebar luas. Jangan sampai kejadian seperti ini terus berulang,” pintanya.

Di tengah kesulitan hidup, keluarga Subandi tetap menunjukkan ketegaran dan kesabaran.

Namun, mereka berharap agar perhatian lebih diberikan kepada mereka yang berada di bawah garis kemiskinan, agar tidak ada lagi yang merasa terabaikan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *