Jawa Barat

Siswa di Bogor Tak Dapat Susu Pada Pelaksana Makan Bergizi Gratis Perdana 

41
×

Siswa di Bogor Tak Dapat Susu Pada Pelaksana Makan Bergizi Gratis Perdana 

Share this article

 

 

Jabarplus.id – Pemerintah pusat resmi memulai program Makan Bergizi Gratis (MBG) perdana Senin 6 Januari 2025 di seluruh pelosok Indonesia.

 

Di Bogor, sejumlah menu dihidangkan dengan berbeda-beda, namun kebanyakan sekolah di Bogor tidak mendapatkan susu gratis seperti yang dilakukan pada pelaksanaan simulasi MBG beberapa waktu lalu.

 

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan RI, Hasan Hasbi menjelaskan, pemberian susu gratis tidak dilakukan setiap hari untuk para siswa.

 

“Ada susu tapi kan engga tiap hari, ada yang sekali seminggu ada yang dua kali seminggu. Kalau susu kita tergantung ketersediaannya,” kata dia usai meninjau MBG di SD Kedungbadak 01 Kota Bogor.

BACA JUGA  Paripurna, Ketua DPRD Sebut Serapan Anggaran Sejalan Sesuai di Lapangan

 

Ia menyebut, tidak adanya menu susu itu tidak bisa disamaratakan dengan daerah lain. Ia menyebut, ada dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyediakan susu di hari pertama MBG.

 

“Hari ini di SPPG Cimahi saya liat ada susunya. Di sini juga ada susu, tapi kebetulan sedang tidak ada,” jelas dia.

 

Ia menyebut, menu susu yang hilang bukan karena minimnya anggaran yang sudah ditetapkan. Sebab, kata dia, Rp10.000 bisa menyediakan susu yang cukup dengan tidak menghilangkan menu lainnya.

BACA JUGA  Dishub Kabupaten Bogor Cek Kelayakan Bus Pariwisata Jelang Nataru 

 

“(Biayanya cukup?) Cukup 125 Mili,” singkat dia.

 

“Setiap hari menunya berbeda beda, jadi dalam satu bulan itu minimal sekali atau dua kali seminggu ada susu,” tutup dia.

 

Sementara, Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tanah Sareal, Kota Bogor Ayu Pertiwi menjelaskan, pemberian susu kepada siswa di wilayahnya dilakukan setelah ada “Uang lebih” dari belanjaan kebutuhan pokok lainnya.

 

Ayu Pertiwi menyebut, menu makan Rp10.000 tidak akan berkurang gizinya meski ditambah dengan susu per dua kali dalam satu minggu.

 

“Ga ada yang dikurangi, karena kita satu minggu itu maksimal dua kali seminggu, jadi emang ga ada yang dikurangi,” kata dia.

BACA JUGA  Kasus Obesitas di Bogor Meningkat, 30.894 Warga Terkonfirmasi

 

“Karena pembelian bahan baku kalau beli di jumlah yang banyak itu pasti harganya lebih murah, mungkin dari kelebihan itu kita bisa masukan susu,” lanjut dia.

 

Ayu menjelaskan, pemberian susu bagi siswa TK, SD, hingga SMP di wilayahnya itu akan dibagikan setiap hari Selasa dan Jumat dengan susu kemasan.

 

“Kita itu selasa dan jumat. Saat ini kita masih pakai susu kemasan,” jelas dia.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *