Jabarplus.id – Pemerintah Kabupaten Bogor terus memperkuat peran posyandu sebagai garda terdepan pelayanan dasar masyarakat. Hal ini disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kabupaten Bogor dalam Rapat Koordinasi Percepatan Transformasi Posyandu 6 SPM.
Rakor dilaksanakan di Hotel Horison Ultima Sayaga, Cibinong, Rabu 10 Desember 2025. Acara dihadiri oleh perwakilan perangkat daerah dan Ketua TP Posyandu se-Kabupaten Bogor.
Rakor menjadi momentum bagi Pemkab Bogor untuk mendorong penguatan posyandu di seluruh kecamatan sebagai pusat pelayanan dasar yang modern, responsif, dan terintegrasi.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspemkesra) Kabupaten Bogor, Zaenal Ashari menegaskan, Posyandu saat ini telah mengalami transformasi signifikan.
Posyandu tidak lagi sebatas tempat penimbangan dan penyuluhan kesehatan, tetapi berkembang menjadi Posyandu dengan fungsi lebih luas, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga pemantauan kondisi pembangunan di wilayah.
“Posyandu telah berubah, tugas dan fungsinya semakin kompleks. Karena itu, keberadaan kader Posyandu menjadi sangat strategis dalam keberhasilan pelayanan masyarakat di setiap kecamatan,” ujarnya.
Zaenal mengakui, salah satu tantangan yang masih sering dihadapi adalah rekrutmen kader posyandu. Meskipun pemerintah telah memberikan insentif, mencari kader yang memiliki komitmen pengabdian tetap membutuhkan upaya ekstra.
Karena itu, ia mengimbau para camat untuk melakukan pendekatan personal dan persuasif.
“Seringkali calon kader itu hanya menunggu untuk didatangi. Pendekatan personal penting dilakukan. Sekarang sudah ada insentif, ini bisa menjadi pemicu tambahan untuk menarik minat masyarakat,” jelasnya.
Aspemkesra juga menekankan pentingnya sinergi antara camat dan kepala desa, khususnya melalui peran Ibu Kepala Desa. Menurutnya, hubungan emosional yang baik dapat memperkuat dukungan terhadap kegiatan posyandu, termasuk rekrutmen kader.
“Jalin kedekatan dengan Ibu Kepala Desa. Tidak selalu melalui pertemuan formal, bisa lewat ngobrol santai, ngopi, atau makan bersama. Masyarakat desa bangga ketika dekat dengan camat, dan itu dapat mempermudah pembinaan posyandu,” ungkapnya.
Ia menambahkan, tugas posyandu kini juga mencakup pemantauan anak putus sekolah, kondisi lingkungan, hingga infrastruktur dasar.
Karena itu, kolaborasi lintas sektor menjadi hal yang tak bisa dipisahkan, terutama dengan puskesmas dan dinas terkait.
“Isu-isu strategis seperti stunting, DBD, hingga kesehatan ibu dan anak memerlukan peran aktif posyandu. Kader harus dibina secara rutin, dan camat perlu menggandeng puskesmas untuk memastikan pelayanan optimal,” katanya.
Zaenal menegaskan, Posyandu merupakan salah satu pilar penting dalam pelayanan dasar masyarakat. Pemerintah Kabupaten Bogor berkomitmen memperkuat keberadaan posyandu sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Posyandu adalah ujung tombak. Dengan sinergi dan pembinaan berkelanjutan, saya yakin pelayanan dasar masyarakat akan semakin baik,” pungkasnya.(s)












