JAKARTA,jabarplus.id– PT Bank Negara Indonesia ( BNI ) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung keberlanjutan dan kelestarian lingkungan.
BNI berkontribusi nyata melalui gerakan wond tex yang bertajuk “A Wondrois Mission For a Brighter Nation”.
Inisiatif itu menjadi bukti keseriusan BNI dalam mengatasi permasalahan lingkungan, khususnya yang terkait dengan limbah tekstil.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan, langkah ini merupakan upaya BNI untuk menjawab tekanan yang semakin besar di industri tekstil dan lingkungan akibat tren fast fashion yang melanda dunia, termasuk Indonesia.
Dimana, fenomena ini menyebabkan peningkatan jumlah limbah tekstil, seperti pakaian yang sudah tidak digunakan, yang seringkali hanya berakhir di tempat pembuangan sampah.
S
ebagai respons atas tantangan ini, BNI menggandeng UMKM pengolahan sampah Jagatera dalam gerakan Wondr Tex. Bersama-sama, mereka berhasil mengolah 21,67 ton limbah tekstil menjadi produk bernilai tambah yang lebih ramah lingkungan.
“Langkah ini tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga mendorong ekonomi sirkular yang berkelanjutan,” katanya, Jumat (13/12).
Sebagai langkah konkret lewat kolaborasi dengan Jagatera, BNI meluncurkan program BNI Empathy Dropbox, sebuah inisiatif yang mengajak hi movers dan masyarakat luas untuk mengumpulkan pakaian yang sudah tidak terpakai.
Kata dia Dari target awal sebesar 7,8 ton, program ini berhasil mengumpulkan 21,67 ton pakaian bekas, setara dengan 164.749 potong pakaian.
Hasil pengumpulan ini kemudian dikategorikan berdasarkan kondisi pakaian. Sebanyak 70,57% (15,3 ton) dari total pakaian yang terkumpul dinyatakan tidak layak pakai.
Barang-barang ini diproses menjadi bahan daur ulang berupa Ja-Brick, sebuah material yang dapat dimanfaatkan kembali dalam berbagai produk.
Kemudian, sekitar 24,27% (5,3 ton) barang tekstil dianggap layak untuk disalurkan kepada masyarakat pra-sejahtera.
Langkah ini memastikan pakaian tersebut dapat digunakan kembali, memperpanjang masa pakainya, dan memberikan manfaat sosial.
Sedangkan sebanyak 5,16% (1,12 ton) barang tekstil yang kondisinya tidak sempurna dengan kondisi di bawah 60% dikelola menjadi produk bernilai tinggi, seperti sepatu Terra.
Inovasi ini memberikan kehidupan baru bagi limbah tekstil yang sebelumnya dianggap tidak bernilai.
Okki menekankan bahwa inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk menyalurkan barang layak pakai, tetapi juga untuk mencegah terciptanya masalah baru.
Dengan memperpanjang usia pakai barang tersebut, BNI berhasil mengurangi beban lingkungan sekaligus memberikan manfaat langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.
Gerakan Wondr Tex adalah salah satu langkah BNI dalam mewujudkan masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.
Okki Rushartomo menambahkan, dengan mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam strategi bisnisnya, BNI tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk turut serta dalam menjaga kelestarian bumi.
“Inisiatif seperti ini menjadi contoh nyata bahwa kolaborasi antara sektor swasta dan masyarakat dapat membawa perubahan yang signifikan dalam mengatasi isu lingkungan global. BNI terus mendorong langkah-langkah inovatif untuk menciptakan Indonesia yang lebih bersih, hijau, dan berkelanjutan,”pungkasnya.