Olahraga

Aturan Baru Liga Indonesia: Rekam Pertandingan dengan Ponsel Kini Bisa Kena Sanksi

123
×

Aturan Baru Liga Indonesia: Rekam Pertandingan dengan Ponsel Kini Bisa Kena Sanksi

Share this article

Jabarplus.id – Liga Indonesia kembali jadi bahan perbincangan hangat usai munculnya aturan baru yang melarang penonton maupun jurnalis melakukan perekaman atau pemotretan jalannya pertandingan menggunakan ponsel selama laga berlangsung.

Aturan ini langsung memicu pro dan kontra di kalangan pecinta sepak bola tanah air.

Bagi para jurnalis resmi yang bertugas di tribun media, regulasi ini dianggap penting untuk menjaga profesionalisme.

Perekaman menggunakan ponsel dinilai dapat mengganggu kinerja fotografer dan videografer resmi yang sudah mendapat izin liputan.

Selain itu, aktivitas perekaman juga bisa dianggap sebagai bentuk pembajakan, mengingat hak siar pertandingan Liga Indonesia sepenuhnya dimiliki oleh EMTEK dan I.League.

BACA JUGA  PSSI Pastikan Aturan Royalti Lagu Nasional di Laga Timnas Indonesia Akan Dihapus

Karena itu, klub bersama tim medianya mulai gencar menyosialisasikan larangan ini kepada awak media agar tidak lagi membuat rekaman pribadi dari tribun pers.

Aturan untuk Penonton dan Influencer

Tak hanya berlaku untuk jurnalis, larangan ini juga menyasar penonton umum, termasuk influencer atau kreator konten yang membeli tiket dan duduk di tribun penonton.

Pihak penyelenggara menilai perekaman pertandingan menggunakan ponsel berpotensi mengganggu kenyamanan penonton lain.

Lebih jauh lagi, video pertandingan yang tersebar di media sosial tetap dikategorikan sebagai pelanggaran hak siar.

Konten yang diunggah tanpa izin bisa ditindak oleh Tim Anti Piracy EMTEK. Bahkan, jika dianggap melanggar, video tersebut bisa langsung diturunkan (take down) dari platform media sosial.

BACA JUGA  Comeback Menakjubkan, Manchester United Taklukkan City 2-1

Ancaman Sanksi

Dalam surat edaran yang beredar, disebutkan bahwa sanksi bagi pelanggar regulasi ini tidak main-main. Mulai dari konten yang dihapus secara permanen, hingga kemungkinan akun media sosial si pelanggar terkena dampak akibat laporan pelanggaran hak cipta.

Meski demikian, belum ada penjelasan rinci soal apakah pelanggaran di stadion juga bisa berimbas pada sanksi lain, seperti larangan masuk stadion di kemudian hari.

Aturan baru ini langsung menimbulkan perdebatan. Sebagian warganet mendukung langkah tersebut karena dinilai sebagai cara melindungi hak siar resmi dan menjaga kualitas tayangan sepak bola di Indonesia.

BACA JUGA  Jelang Final Euro 2024 Spanyol vs Inggris, Siapakah Yang Layak Angkat Trofi Tahun Ini ?

Namun, tidak sedikit pula yang merasa aturan ini terlalu ketat. Penonton yang biasanya mengabadikan momen gol, atmosfer tribun, hingga euforia kemenangan tim kesayangan merasa kebebasan mereka dibatasi.

Bagi sebagian kreator konten, larangan ini dianggap mematikan kreativitas dalam berbagi pengalaman menonton langsung di stadion.

Hingga kini, pihak operator liga maupun EMTEK masih terus menyosialisasikan aturan ini kepada klub, media, serta penonton.

Publik masih menunggu sejauh mana regulasi ini diterapkan, serta apakah akan ada kelonggaran tertentu bagi penonton yang sekadar ingin merekam momen singkat tanpa menayangkan keseluruhan pertandingan.(s)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *