BOGOR, jabarplus.id- Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto, optimistis percepatan pembangunan Kabupaten Bogor dapat tercapai dalam lima tahun ke depan.
Salah satu faktor utama yang mendukung keyakinannya adalah peningkatan signifikan dalam kinerja keuangan daerah selama empat tahun terakhir. Tahun ini, pendapatan daerah diperkirakan menembus Rp10 triliun, naik 29 persen dibandingkan pendapatan tahun 2020 yang sebesar Rp7,69 triliun.
“Realisasi pendapatan kita pada tahun 2023 sudah mencapai Rp9,85 triliun dan trennya terus meningkat,” kata Rudy Susmanto, Selasa 24 September.
Dia menjelaskan, pada tahun 2020, realisasi pendapatan mencapai Rp7,69 triliun. Sumber pendapatan tersebut terdiri dari 36,5 persen Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp2,81 triliun, Dana Perimbangan sebesar Rp3,40 triliun, dan pendapatan lainnya sebesar Rp1,47 triliun.
Pada tahun 2023, peningkatan pendapatan sebagian besar ditanggung oleh PAD yang naik 41,2 persen dari tahun 2020 menjadi Rp3,97 triliun. Dana Perimbangan juga meningkat menjadi Rp4,16 triliun, sementara pendapatan lainnya mencapai Rp1,27 triliun.
Rudy menegaskan, pada tahun 2023, kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah naik menjadi 40,2 persen.
“Saya sangat optimis, jika kita mengelola segenap potensi yang ada, baik alam maupun SDM kita, kenaikan PAD masih bisa kita tingkatkan lebih tinggi lagi sambil terus menjaga lingkungan dan mengembangkan potensi SDM kita,” ujar Rudy.
Rudy juga menyoroti pergeseran postur belanja daerah. Pada tahun 2020, belanja pegawai menyerap 29 persen dari total belanja daerah. Dari total belanja sebesar Rp8,40 triliun, Rp2,44 triliun dikhususkan untuk belanja pegawai, sementara belanja barang dan jasa mencapai Rp2,72 triliun, belanja modal Rp1,48 triliun, dan belanja lainnya sebesar Rp1,75 triliun.
Pada tahun 2023, realisasi belanja mencapai Rp9,62 triliun. Dari jumlah tersebut, belanja pegawai hanya 26,9 persen dari total belanja daerah. Belanja barang dan jasa naik menjadi Rp3,39 triliun, belanja modal Rp1,30 triliun, dan belanja lainnya meningkat menjadi Rp2,23 triliun.
Peningkatan belanja lainnya paling besar dialokasikan untuk bantuan keuangan, yang salah satunya mencakup program pembangunan infrastruktur desa, Samisade. Pada tahun 2023, belanja bantuan keuangan naik menjadi Rp1,37 triliun dibandingkan tahun 2020 yang hanya Rp850,9 miliar.
“Artinya, pendapatan dan belanja kita sudah lebih produktif. Kita harus terus melakukan perbaikan agar setiap sen APBD kita digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bogor,” tandas Rudy.