Politik

Naik 2 Kali Lipat! Kekayaan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana Jadi Sorotan Usai Blokir 140 Ribu Rekening

8
×

Naik 2 Kali Lipat! Kekayaan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana Jadi Sorotan Usai Blokir 140 Ribu Rekening

Share this article
Kepala PPATK

Jabarplus.id – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, tengah menjadi buah bibir publik.

Bukan hanya karena kebijakan pemblokiran besar-besaran terhadap 140 ribu rekening dormant yang nilainya mencapai Rp428,61 miliar, tetapi juga karena lonjakan tajam harta kekayaan pribadinya dalam dua tahun terakhir.

Berdasarkan data terbaru Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan per 31 Juli 2025, Ivan tercatat memiliki total kekayaan sebesar Rp9,3 miliar.

Jumlah ini menunjukkan kenaikan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, di mana pada periode 2022 kekayaannya masih berkisar di angka Rp4,1 miliar.

BACA JUGA  'Gerebek Kampung', Gaya Kampanye Kekinian Heri Gunawan untuk Ajak Masyarakat Pilih Rudy-Ade 

Rincian kekayaan Ivan mengungkapkan bahwa mayoritas hartanya berasal dari aset tanah dan bangunan senilai Rp6,9 miliar yang tersebar di dua wilayah, yaitu Depok dan Ngawi. Selain itu, Ivan juga memiliki dua kendaraan, yakni:

  • Toyota Innova Zenix SUV 2023 senilai Rp550 juta
  • Volkswagen Beetle Sedan 1972 senilai Rp100 juta

Tak hanya itu, dalam laporan yang sama, Ivan juga mencantumkan kepemilikan harta bergerak lainnya, surat berharga, serta simpanan kas dan bentuk simpanan lain yang jika dijumlahkan, total kekayaannya mencapai Rp9,3 miliar.

Lonjakan drastis dalam waktu singkat ini sontak menimbulkan pertanyaan publik. Banyak netizen yang menuntut Ivan memberikan klarifikasi mengenai asal-usul kekayaannya yang meningkat lebih dari dua kali lipat hanya dalam waktu dua tahun.

BACA JUGA  Ketua DPRD dan Bupati Bogor Terpilih Kunjungi Puslola Kawasan, Siap Bangun Indonesia dari Kabupaten Bogor

Kritik terhadap Kepala PPATK semakin menguat seiring kontroversi kebijakan pemblokiran rekening tidak aktif atau dormant yang dilakukan PPATK pada pertengahan 2025.

Program tersebut disebut telah membekukan sekitar 140 ribu rekening, meskipun beberapa di antaranya diyakini masih memiliki potensi aktif kembali.

Netizen mempertanyakan, bagaimana mungkin seorang pengawas transaksi keuangan nasional bisa mengalami pertambahan harta sebesar itu dalam waktu relatif singkat, sementara di saat yang sama PPATK gencar menyisir dan membekukan rekening masyarakat yang dianggap tidak aktif.

Hingga saat ini, belum ada penjelasan langsung dari Ivan terkait kenaikan hartanya.(s)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *