Jawa Barat

Pemprov Jabar Bakal Tambah Kuota Pengangkutan, Imbas Sampah Menumpuk di Pasar Caringin

54
×

Pemprov Jabar Bakal Tambah Kuota Pengangkutan, Imbas Sampah Menumpuk di Pasar Caringin

Share this article
Pemrov Jabar Bakal Tambah Kuota Pengangkutan, Imbas Sampah Menumpuk di Pasar Caringin
Kondisi sampah menumpuk di Pasar Caringin, Kota Bandung. Foto : Istimewa

BANDUNG,jabarplus.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mengambil langkah serius dengan menumpuknya sampah yang terjadi kawasan komersil Pasar Caringin, Kota Bandung.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengatakan bahwa Pemprov akan menambah kuota pengangkutan sampah dari kawasan komersil Pasar Caringin ke TPA Sarimukti.

“Solusi secepatnya kami berikan tambahan di Kota Bandung, dua rit untuk (pasar) Caringin. Tadinya sudah tiga rit (ritase) nambah dua rit, kami minta untuk segera diberesin,” ujar Bey Machmudin kepada wartawan, Selasa, (17/12).

Selain itu, Bey juga meminta kepada pengelola Pasar Caringin untuk segera melakukan penyelesaian masalah tersebut.

BACA JUGA  Mantan Pj Bupati Bandung Barat Terjerat Kasus Korupsi Pasar

Menurutnya, pengelola Pasar Caringin harus bertanggungjawab atas terjadinya penumpukan sampah tersebut.

“Karena sehari 48 ton produksi sampah dari Caringin, kami minta pengelolaannya agar bertanggungjawab,” ucapnya.

Lebih lanjut, Bey berharap dengan adanya upaya tersebut persoalan sampah di kawasan Pasar Komersil bisa segera teratasi.

“Untuk target pembersihan itu Pemerintah Kota Bandung dengan Pasar Caringin, tapi kami berharap pengelola Caringin dan pedagang saling membantu supaya sampah tidak asal buang tapi dimanfaatkan,” tuturnya.

Sebelumnya, menumpuknya sampah di Pasar Caringin, Kota Bandung itu menjadi perhatian serius dari Wahana  Lingkungan Hidup (WALHI) Provinsi Jawa Barat.

BACA JUGA  Defisit Anggaran, Rudy Susmanto Minta Pemkab Bogor Naikan Target Pendapatan

Manajer Divisi Pendidikan WALHI Jawa Barat, Jefry Rohman menuturkan menumpuknya sampah tersebut karena tidak adanya pengawasan secara tegas dari pemerintah maupun pihak pengelola.

“Terutama dari segi pemerintah, kami mencermati ini dua-duanya (pemerintah dan pengelola) tidak sesuai dengan apa yang diharapkan,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *