BOGOR, jabarplus.id- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani merespon penyataan Presiden Prabowo Subianto terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dipilih oleh DPRD.
Kata dia, peserta Pilkada yang menang atau kalah sama-sama mengeluarkan biaya tinggi untuk keperluan kontestasi itu.
“Nah dalam kasus Pilkada kemarin, hampir semua peserta pilkada mengatakan mahal, baik yang menang maupun kalah,” kata Muzani saat ditemui awak media pada acara Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Bogor, Minggu (15/12/).
“Itu sebabnya demokrasi kita menjadi terlalu mahal. Padahal ujung dari demokrasi itu pengabdian,” lanjut Muzani.
Muzani menilai Demokrasi itu merupakan pengabdian yang memiliki arti berbakti secara sukarela kepada rakyat dan bangsa.
“Dan pengabdian itu artinya kerelaan memberi kerelaan untuk memberi bakti kepada rakyat dan bangsa,” ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengakui sistem Pilkada di Indonesia terlalu mahal. Biaya yang dikeluarkan hingga puluhan triliun hanya dalam waktu 1-2 hari saat Pilkada.
Prabowo juga membandingkan sistem Pilkada Indonesia dengan negara lain. Menurutnya, Malaysia Singapura, dan India lebih efisien dibanding Indonesia.