Jawa Barat

2.938 Kasus DBD di Kabupaten Bogor, 22 Orang Meninggal Dunia 

199
×

2.938 Kasus DBD di Kabupaten Bogor, 22 Orang Meninggal Dunia 

Share this article

BOGOR,jabarplus.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor mencatat kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) mencapai 2.938 kasus.

Angka itu terhitung sejak bulan Januari hingga Oktober 2024 dengan jumlah 22 orang meninggal dunia.

Kepala Bidang (Kabid) P2P Dinkes Kabupaten Bogor, Adang Mulyana mengatakan, peningkatan kasus DBD sudah terlihat sejak akhir tahun 2023 dan melonjak tajam di awal tahun 2024.

“Pada Januari tercatat 256 kasus, kemudian Februari meningkat menjadi 313 kasus, dengan puncak tertinggi terjadi pada Maret yang mencapai 561 kasus,” ujar Adang Mulyana, Senin (04/11).

BACA JUGA  Edukasi Nonton Bareng Kisah Nabi: Nobar Inspiratif KKN UIKA Bogor 

Kemudian kata, Adang pada bulan April kembali meningkat sebanyak 408, Mei 394 Juli 201, Agustus 178 September 181 kasus, serta pada Oktober 39 kasus.

Adang menyebut, kasus itu sempatenyalami Fluktuasi, sepanjang tahun kasus DBD terus mencatat angka yang signifikan, terutama hingga bulan Juli sebanyak 201 kasus, kemudian perlahan menurun hingga Oktober.

“Dari total keseluruhan, Kecamatan Cibinong menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi, yaitu 407 kasus. Kecamatan Cileungsi berada di urutan kedua dengan 303 kasus, disusul Kecamatan Gunung Putri dengan 217 kasus,”ucapnya.

BACA JUGA  PN Bale Bandung Gelar Sidang Kasus Tanah, Kuasa Hukum Terdakwa Anggap Dakwaan Tak Berdasar

“Penyebaran kasus DBD juga terpantau cukup tinggi di Kecamatan Jonggol dan Bojong Gede, masing-masing 180 dan 157 kasus,”sambungnya.

Lebih rincinya, dari total 22 kasus kematian yang terdata, Kecamatan Caringin mencatat angka tertinggi dengan 3 kasus kematian. Sementara itu, Kecamatan Cibinong dan Gunung Putri masing-masing melaporkan 2 kasus kematian.

“Kasus meninggal lainnya tersebar di berbagai kecamatan seperti Cigombong, Parung, Rancabungur, Ciomas, dan Taman Sari,” tutur Adang

Demi mengatasi kondisi yang dikonfirmasi ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor telah melakukan berbagai upaya pengendalian di titik-titik rawan.

BACA JUGA  Kasus Obesitas di Bogor Meningkat, 30.894 Warga Terkonfirmasi

Langkah-langkah tersebut meliputi penyuluhan kesehatan, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), penyebaran larvasida, serta fogging fokus di daerah-daerah yang terdampak.

“Semua kasus meninggal sudah menjalani perawat di RS. Upaya yang dilakukan di lokasi kasus meninggal yaitu Penyuluhan, PSN, Larvasida, serta fokus Fogging,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *